SAINS INDONESIANA
https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana
Gamma Publishingen-USSAINS INDONESIANA2964-3724PENGARUH PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PLUS SUSU TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL AZIZAH KABUPATEN KEDIRI
https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/92
<p>Tablet Tambah Darah merupakan suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 asam folat. Konsumsi TTD secara teratur selama menstruasi berguna untuk mengganti zat besi yang hilang dan memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari makanan. Keterkaitan antara zat besi dengan kadar hemoglobin dapat dijelaskan bahwa zat besi merupakan komponen utama yang memegang peranan penting dalam pembentukan hemoglobin. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar hemoglobin terhadap penggunaan TTD plus susu pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis eksperimental dengan <em>quasi eksperimen, </em>yang menggunakan pendekatan <em>pretest</em> dan <em>posttest with control group</em>. Jumlah sampel sebanyak 58 responden yang terdiri dari 29 orang setiap kelompok dengan kriteria inklusi siswi remaja putri yang berusia 15-16 tahun yang tidak mempunyai penyakit penyerta. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi sebesar 90%, peningkatan kadar hemoglobin sebesar 7% dan kadar hemoglobin tetap sebesar 3%. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar hemoglobin sebesar 87%, penurunan kadar hemoglobin sebesar 10%, dan kadar hemoglobin tetap sebesar 3%.</p> <p><strong>Kata kunci </strong>: TTD, Kadar Hemoglobin, Remaja Putri</p>hariyani hariyaniDian MustofaniYogi Bhakti MarhentaKrisogonus Ephrino SeranTharisa WInahyu Nahari
Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA
2025-01-052025-01-05261118IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS) PADA PENGOBATAN DIARE TERHADAP PASIEN ANAK
https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/91
<p>Kesalahan pengobatan adalah peristiwa yang dapat dihindari yang mengarah pada atau mengakibatkan penggunaan obat yang tidak tepat selama pengobatan dan membahayakan pasien. Drug Related Problems (DRPs) adalah kondisi yang terkait dengan terapi obat yang sebenarnya atau berpotensi mengganggu hasil kesehatan klinis yang diinginkan. Drug Related Problems (DRP) sangat umum terjadi pada pasien rawat inap. DRP dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien, lamanya rawat inap di rumah sakit, peningkatan biaya pengobatan, bahkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pemberian terapi dengan obat diare ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup pasien. Hal ini dilakukan dengan mengobati pasien, mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit, menghentikan atau memperlambat perkembangan penyakit, serta mencegah penyakit dan gejalanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau penjelasan objektif mengenai keadaan. Pengumpulan data akan bersifat retrospektif, dengan peneliti meninjau informasi dan mengumpulkan data yang ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, 30 DRP terjadi dalam 100 rekam medis. Dari DRP yang ditemukan, 10 (33%) merupakan interaksi obat, 9 (30%) merupakan obat tanpa indikasi, 6 (20%) merupakan overdosis obat, dan 5 (17%) merupakan interaksi obat karena penurunan berat badan. dosis. Karakteristik proporsi penderita diare anak di ruang rawat inap RS X pada bulan Januari sampai Juni 2024 adalah 59% laki-laki dan 41% perempuan.</p>Ferina DamayantiRia Septiyana
Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA
2025-01-052025-01-0526110