SAINS INDONESIANA https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana Gamma Publishing en-US SAINS INDONESIANA 2964-3724 IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS) PADA PENGOBATAN DIARE TERHADAP PASIEN ANAK https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/91 <p>Kesalahan pengobatan adalah peristiwa yang dapat dihindari yang mengarah pada atau mengakibatkan penggunaan obat yang tidak tepat selama pengobatan dan membahayakan pasien. Drug Related Problems (DRPs) adalah kondisi yang terkait dengan terapi obat yang sebenarnya atau berpotensi mengganggu hasil kesehatan klinis yang diinginkan. Drug Related Problems (DRP) sangat umum terjadi pada pasien rawat inap. DRP dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien, lamanya rawat inap di rumah sakit, peningkatan biaya pengobatan, bahkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pemberian terapi dengan obat diare ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup pasien. Hal ini dilakukan dengan mengobati pasien, mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit, menghentikan atau memperlambat perkembangan penyakit, serta mencegah penyakit dan gejalanya. Penelitian ini merupakan penelitian&nbsp; deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau penjelasan objektif mengenai keadaan. Pengumpulan data akan bersifat retrospektif, dengan peneliti meninjau informasi dan mengumpulkan data yang ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, 30 DRP terjadi dalam 100 rekam medis. Dari DRP yang ditemukan, 10 (33%) merupakan interaksi obat, 9 (30%) merupakan obat tanpa indikasi, 6 (20%) merupakan overdosis obat, dan 5 (17%) merupakan interaksi obat karena penurunan berat badan. dosis. Karakteristik proporsi penderita diare anak di ruang rawat inap RS X pada bulan Januari sampai Juni 2024 adalah 59% laki-laki dan 41% perempuan.</p> Ferina Damayanti Ria Septiyana Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA 2025-01-05 2025-01-05 2 6 1 10 PENGARUH PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PLUS SUSU TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL AZIZAH KABUPATEN KEDIRI https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/92 <p>Tablet Tambah Darah merupakan suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 asam folat. Konsumsi TTD secara teratur selama menstruasi berguna untuk mengganti zat besi yang hilang dan memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari makanan. Keterkaitan antara zat besi dengan kadar hemoglobin dapat dijelaskan bahwa zat besi merupakan komponen utama yang memegang peranan penting dalam pembentukan hemoglobin. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar hemoglobin terhadap penggunaan TTD plus susu pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis eksperimental dengan <em>quasi eksperimen, </em>yang menggunakan pendekatan <em>pretest</em> dan <em>posttest with control group</em>. Jumlah sampel sebanyak 58 responden yang terdiri dari 29 orang setiap kelompok dengan kriteria inklusi siswi remaja putri yang berusia 15-16 tahun yang tidak mempunyai penyakit penyerta. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi sebesar 90%, peningkatan kadar hemoglobin sebesar 7% dan kadar hemoglobin tetap sebesar 3%. Sedangkan pada kelompok kontrol&nbsp; mengalami peningkatan kadar hemoglobin sebesar 87%, penurunan kadar hemoglobin sebesar 10%, dan kadar hemoglobin tetap sebesar 3%.</p> <p><strong>Kata kunci </strong>: TTD, Kadar Hemoglobin, Remaja Putri</p> hariyani hariyani Dian Mustofani Yogi Bhakti Marhenta Krisogonus Ephrino Seran Tharisa WInahyu Nahari Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA 2025-01-05 2025-01-05 2 6 11 18 FORMULASI EKSTRAK KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees ex BI) SEBAGAI SEDIAAN GEL PEWARNA RAMBUT DENGAN BASIS CARBOPOL 940 https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/93 <p>Kulit kayu manis (Cinnamomum burmanni) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, makanan dan lain-lain. Kulit kayu manis juga diketahui mengandung senyawa tanin, flavonoid, saponin, kuinon, dan triterpenoid. Sehingga, ekstrak kulit kayu manis memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sediaan gel pewarna rambut. Carbopol 940 merupakan gelling agent yang kerap digunakan dalam produksi kosmetik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui formulasi dan hasil uji mutu fisik sediaan gel pewarna rambut ekstrak kulit kayu manis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini gel diformulasikan dengan perbandingan konsentrasi ekstrak kulit kayu manis 20%(FI), 25%(FII), dan 30%(FIII). Uji mutu fisik terhadap gel meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat. Hasil penelitian ini menunjukkan uji homogenitas dan uji daya sebar FI, FII, dan FIII tidak memenuhi syarat, serta uji mutu fisik lainnya memenuhi syarat standar yang menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu manis dapat diformulasikan dalam sediaan gel pewarna rambut. </p> ERFAN TRI PRASONGKO Thalia Ejelita Beactris Wiyono Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA 2024-12-30 2024-12-30 2 6 19 26 STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA GESENGAN KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/98 <p>Tanaman obat yang dibudidayakan oleh masyarakat sebenarnya banyak ditemukan di pekarangan rumah masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan dalam pembuatan ramuan obat tradisional banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Gesengan Kecamatan Kluwak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tanaman, bagian tumbuhan, dan cara pemanfaatan oleh masyarakat Desa Gesengan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan metode survei teknik wawancara tidak terstruktur dan semi-terstruktur, dengan pendekatan PEA (<em>Participatory Ethnobotanical Appraisal</em>). Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuntitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat 51 spesies tumbuhan dari 29 famili. Spesies yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional dari famili <em>Zingiberaceae</em>. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan adalah umbi akar atau rimpang (33,69%), daun (31,93%), dan buah (28,42%). Pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan adalah direbus (60,70%), ditumbuk (17,90%), dan dikonsumsi secara langsung (11,93%). Pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat desa Gesengan yang paling banyak dari famili <em>Zingiberaceaea</em> seperti temulawak, kunyit dan jahe yang diolah dengan cara direbus.</p> Salsa Fania Juliana Abdul Roni Copyright (c) 2025 SAINS INDONESIANA 2024-12-30 2024-12-30 2 6 27 34