https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/issue/feed SAINS INDONESIANA 2024-02-17T05:08:53+00:00 Open Journal Systems https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/54 PELAKSANAAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV IBU KE ANAK PADA ANTENATALCARE DI PUSKESMAS CILACAP SELATAN 2 2024-02-13T03:28:05+00:00 frisca dewi yunadi friscadewiyunadi@gmail.com Denih Agus Setia friscadewiyunadi@gmail.com Tri Budiarti friscadewiyunadi@gmail.com <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia dan merupakan bagian dari program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Meningkatnya penularan HIV dari ibu ke anak menyebabkan program PPIA harus segera dilaksanakan. Sesuai Pemodelan Matematik oleh Kementerian Kesehatan (2012), prevalensi HIV pada ibu hamil diproyeksikan akan meningkat dari 0,38% pada tahun 2012 menjadi 0,49% pada tahun 2016. Jumlah ibu hamil dengan HIV positif yang membutuhkan layanan PPIA akan meningkat dari 13.189 orang pada tahun 2012 menjadi 16.191 orang pada tahun 2016. Sejak Januari hingga September 2013, jumlah layanan PPIA yang dilaporkan di Indonesia adalah sebanyak 114 pelayanan dan telah melayani 4364 ibu hamil. Di Wilayah kerja Puskesmas Cilacap Selatan 2 telah diberlakukan bahwa kepada seluruh ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan VCT sebagai langkah antisipati atau pencegahan terhadap penularan HIV dari ibu ke anak. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan cara penelitian field research atau penelitian lapangan untuk mendapatkan data kualitatif. Peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah dan berkaitan erat dengan pengamatan berperan serta. Responden penelitin ini adalah bidan, ibu hamil, kepala puskesmas dan bidan koordinator. Peneliti menggunakan snowball sampling untuk mendapatkan informan utama. Peneliti memilih informan pertama yg dianggap mampu menjelaskan dan menghubungkan peneliti dengan masalah penelitian yang ingin diteliti. Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa PPIA pada ANC Terpadu sudah dilaksanakan secara maksimal di Puskesmas Cilacap Selatan 2. Konseling dan penawaran tes HIV pada semua ibu hamil dapat menurunkan stigma dan diskriminasi masyarakat. Pelaksanaan PPIA dapat melibatkan bidan dan kader yang ada di wilayah dengan melibatkan semua masyarakat.</p> 2024-02-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 SAINS INDONESIANA https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/56 KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KELURAHAN KUTAWARU 2024-02-13T03:35:10+00:00 Dhiah Dwi Kusumawati dhiahdwi@gmail.com Rochany Septianingsih ochany.septiyaningsih87@gmail.com Sodikin abufauqinabil@yahoo.com <p>Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita&nbsp; yang bersifat kronis yang berdampak pada kognitif lemah dan psikomotorik terhambat, kesulitan menguasai sains dan prestasi dalam olahraga, lebih mudah terkena penyakit degeneratif dan sumber daya manusia berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian stunting di kelurahan Kutawaru. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan metode cross sectional dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari data Puskesmas Cilacap Tengah II. Pemilihan sampel dengan purposive sampling dengan 20 balita mengalami stunting dan 20 tidak mengalami stunting. Dalam penelitian ini dapat diambil simpulan bahwa dilihat dari tingkat pendidikan responden lebih banyak responden yang berpendidikan rendah sejumlah 28 responden (70%). Dilihat dari pekerjaan lebih banyak responden yang bekerja 24 responden (60%). Dilihat dari pemberian ASI yang yang tidak diberi ASI eksklusif 30 responden (75%). Dilihat dari jenis kelamin balita antara laki-laki dan perempuan jumlahnya sama yaitu masing-masing 20 responden (50%). Kata kunci: stunting,ASI eksklusif, balita</p> 2024-02-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 SAINS INDONESIANA https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/55 PENETAPAN KADAR ANTOSIANIN PADA MINUMAN OLAHAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) “SELELANG PLUS INSTAN” DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 2024-02-15T03:03:14+00:00 ajeng puspo aji ajengpuspo311@gmail.com Elisa Issusilaningtyas elisa12211@gmail.com Tri Kusuma Wardani elisa12211@gmail.com Dhies Resty Palupi elisa12211@gmail.com <p>Radikal bebas merupakan suatu senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sel protein, lipid, dan asam nukleat kerusakan ini dapat menyebabkan stres oksidatif, stres oksidatif yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit degeneratif yaitu penyakit kemunduran fungsi sel tubuh. Antosianin pada bunga telang sebagai antioksidan berperan baik dalam penangkal radikal bebas&nbsp;penyebab stress oksidatif, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti produk minuman olahan dari bunga telang&nbsp;yang bunga telang itu sendiri berkhasiat salah satunya sebagai antioksidan. Adapun tujuan penelitian ini adalah penetapan kadar antosianin pada minuman olahan bunga telang<em> (</em><em>Clitoria Ternatea </em>L.<em>) </em>Selelang Plus Instan dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS dan uji aktifitas antioksidan menggunakan. Metode DPPH dengan didapatkan hasil pada penetapan kadar secara kualitatif HCL dan NaOH positif antosianin. Pada pengujian antosianin total didapatkan hasil sebesar 5,5941 mg/L. Pengujian aktivitas antioksidan bunga telang IC<sub>50</sub> sebesar 167158&nbsp;μ g/mL yang tergolong sangat lemah ≥ 200 ppm jika dibandingkan dengan pembanding larutan standar kuercetin dengan hasil IC<sub>50</sub> 6,27 μ g/mL yang tergolong sangat kuat ≤ 50&nbsp;ppm dalam&nbsp;hal ini lama waktu penyimpanan, pemanasan, suhu, pencahayaan, kelembaban sangat mempengaruhi degradasi antosianin sebagai senyawa antioksidan dan mempengaruhi tinggi rendahnya IC<sub>50 </sub>yang di hasilkan</p> 2023-02-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 SAINS INDONESIANA https://sainsindonesiana.id/index.php/sainsindonesiana/article/view/57 FORMULASI GEL PEWARNA RAMBUT ALAMI DARI EKSTRAK ETANOL 70% KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees es BI) 2024-02-17T05:08:53+00:00 ERFAN TRI PRASONGKO erfan.triprasongko@iik.ac.id Putri Febri Arifian putri@gmail.com <p>Pewarna rambut merupakan salah satu sediaan kosmetik yang berfungsi untuk mengembalikan warna asal rambut atau untuk tujuan fashion. Sediaan pewarna rambut alami memiliki dampak negatif yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sediaan sintetis. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna rambut adalah kulit kayu manis dengan kandungan senyawa flavonoid, saponin, kuinon, triterpenoid, dan tanin yang mampu menghasilkan warna alami. Tujuan : untuk mengetahui ekstrak etanol 70% kulit kayu manis dapat diformulasikan sebagai sediaan gel pewarna rambut dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak etanol 70% kulit kayu manis terhadap uji mutu fisik, uji iritasi, dan uji kesukaan. Metode : membuat sediaan gel pewarna rambut dari ekstrak kulit kayu manis kemudian dilakukan evaluasi mutu fisik yang berupa uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji stabilitas warna yang dihasilkan, uji stabilitas warna terhadap pencucian, uji stabilitas warna terhadap matahari, uji iritasi, dan uji kesukaan. Hasil : ekstrak etanol 70% kulit kayu manis dapat diformulasikan sebagai sediaan gel pewarna rambut dan variasi konsentrasi ekstrak berpengaruh terhadap evaluasi uji mutu fisik,tidak berpengaruh terhadap uji iritasi,dan berpengaruh terhadap uji kesukaan. Kesimpulan : ekstrak kulit kayu manis dapat diformulasikan sebagai sediaan gel pewarna rambut alami, ketiga formulasi memenuhi rentang persyaratan uji mutu fisik kecuali uji viskositas pada formulasi ketiga tidak termasuk dalam rentang dan formulasi yang disukai adalah formulasi kedua dengan konsentrasi ekstrak 35 %.</p> <p>Kata kunci : Gel Pewarna Rambut, Ekstrak Etanol 70%, Kulit Kayu Manis </p> 2023-02-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 SAINS INDONESIANA