PENGEMBANGAN ALAT BANTU JALAN (ABJS) PADA PASIEN STROKE DI KABUPATEN CILACAP
Keywords:
Stroke, Alat bantu JalanAbstract
Gangguan berjalan merupakan gangguan aktifitas fungsional anggota tubuh karena adanya kelumpuhan pada separuh anggota tubuh pasien. salah satu disfungsi berjalan yang paling umum, dan diperkirakan 60% terkena disfungsi motoric berjalan sedang hingga berat di seluruh dunia dan memberikan dampak yang cukup besar pada psikologi dan kualitas hidup pasien stroke. Beberapa efek samping seperti pengecilan otot-otot pada anggota gerak atas dan bawah tubuh, kekakuan pada persendian, spastisitas otot, dan gangguan decubitus akibat tirah baring yang cukup lama, maka dibutukan alat untuk membantu aktifitas fungsional. Alat bantu jalan adalah sebuah rangkaian media yang didesain dari besi, dan kombinasi dari sevty ball memiliki efek kemudahan dalam melatih disfungsi motoric berjalan pada pasien stroke dengan cara meningkatkan kemampuan berdiri dan berjalan secara mandiri. Alat bantu jalan ini memiliki kemudahan dalam latihan berjalan yang sangat memudahkan, sehingga menjadi kebutuhan untuk melakukan aktivitas fungsional pada pasien stroke. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan untuk alat bantu jalan adalah metode gait analisys. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian explanatory research Desain penelitian merupakan cara agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan tekhnik purposive 12 sampling dengan kriteria inklusi: Pasien stroke yang memiliki gangguan aktifitas fungsional dan sedang menjalani fisioterapi. Hasil uji sapiro wilks menunjukkan 0,104 sehingga disimpulkan data berdistribusi normal (singnifikansi pada 0,05) dari latihan ABJS exercise dengan mengunkan alat ukur aktifitas fungsional mengunakan indeks barthel diperoleh Thitung = 8,113> Ttabel 2.02439 didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (38) dengan taraf signifikasi 0,05 kesimpulanya signifikasi pada taraf 0,05. Hasil uji signifikasi dari latihan dengan mengunkan alat ukur aktifitas fungsional mengunakan Indeks Barthel diperoleh Thitung =1,652< Ttabel 2.02439 didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (38) dengan taraf signifikasi 0,05 kesimpulanya tidak signifikasi pada taraf 0,05.