PENGARUH METODE PENGERINGAN SIMPLISIA TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL DALAM EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum)
Abstract
Latar Belakang: Jahe merah merupakan salah satu dari beberapa macam obat herbal yang banyak digunakan masyarakat karena memiliki kandungan zat aktif salah satunya yaitu flavonoid. Simplisia jahe merah dibuat dengan mengeringkan rimpang segar yang sudah dirajang dengan metode pengeringan yang berbeda. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap kadar flavonoid total pada ekstrak jahe merah dan mengetahui metode pengeringan simplisia yang menghasilkan kadar flavonoid total paling tinggi.
Metode: Sampel jahe merah berasal dari daerah Suruh, Kabupaten Semarang. Proses pengeringan dilakukan dengan metode pengeringan dibawah matahari secara langsung (PL), pengeringan dibawah sinar matahari tidak langsung dengan ditutup kain hitam (PH), pengeringan dengan cara diangin-anginkan (PA) dan pengeringan menggunakan alat oven suhu 50℃ (PO). Penyarian dilakukan dengan metode maserasi dilanjutkan remaserasi. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan menggunakan pembanding kuersetin dengan metode Spektrofotometri UV-Vis.
Hasil: Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kadar flavonoid total ekstrak jahe merah dengan metode pengeringan (PL) sebesar 60,287±2,173 mg QE/g, metode pengeringan (PH) sebesar 21,219±1,353 mg QE/g, pengeringan (PA) sebesar 86,810±3,241 mg QE/g dan pengeringan (PO) sebesar 38,960±1,353 mg QE/g.
Simpulan: Berdasarkan hasil uji SPSS menunjukkan bahwa metode pengeringan memberikan hasil pengaruh yang nyata terhadap hasil pengukuran kadar flavonoid total ekstrak jahe merah dan kadar flavonoid total paling tinggi dengan metode pengeringan diangin-anginkan.
Kata Kunci: Jahe Merah, Metode Pengeringan, Flavonoid Total