PENGARUH EFEKTIVITAS PEMBERIAN INFUSA EKSTRAK DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

Authors

  • Afan Reja Rafli
  • Tatang Tajudin
  • Meka Faizal Farabi

Keywords:

Diabetes, Infusa, Daun Kejibeling

Abstract

Diabetes merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Pada kondisi ini kemampuan tubuh untuk merespon insulin menurun (resistensi insulin) atau pankreas memproduksi insulin lebih sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetikum atau hiperglikemia nonketotik hiperosmolar (HHNK). Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neurologis. senyawa yang ada di daun kejibeling terutama flavonoid, Selain itu, flavonoid bertindak dengan menghambat glikosidase alfa yang digunakan untuk memecah karbohidrat. Penghambatan glukosidase alfa ini menyebabkan penyerapan glukosa tertunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian infusa ekstrak daun kejibeling (Strobilan Diabetes merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Pada kondisi ini kemampuan tubuh untuk merespon insulin menurun (resistensi insulin) atau pankreas memproduksi insulin lebih sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetikum atau hiperglikemia nonketotik hiperosmolar (HHNK). Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neurologis. senyawa yang ada di daun kejibeling terutama flavonoid, Selain itu, flavonoid bertindak dengan menghambat glikosidase alfa yang digunakan untuk memecah karbohidrat. Penghambatan glukosidase alfa ini menyebabkan penyerapan glukosa tertunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian infusa ekstrak daun kejibeling (Strobilanthes crispus) pada tikus jantan galur wistar. Ekstrak dibuat dengan metode infusa, Menggunakan 20 tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan Setiap tikus diinduksi dengan aloksan. Kelompok 1,2 dan 3 diberi 20g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 2,52 g/KgBB, 30g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 3,78 g/KgBB, 40g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 5,04 g/KgBB, kelompok 3 diberi Na CMC 2 ml. Dan kelompok 5 diberi suspensi glibenklamid 0,09 mg/KgBB. Pengecekan kadar gula darah menggunkan alat glukometer. Analisis data dilakukan dengan One Way ANNOVA. Hasil infusa dosis 1, infusa dosis 2, dan infusa dosis 3 memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang signifikan dilihat dengan nilai SPSS < 0,05 kesimpulan dari penelitian ini bahwa kelompok 2 dengan infusa dosis 30g memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang paling efektif dengan nilai penurunan dari 249 mg/dl ke 139 mg/dl. thes crispus) pada tikus jantan galur wistar. Ekstrak dibuat dengan metode infusa, Menggunakan 20 tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan Setiap tikus diinduksi dengan aloksan. Kelompok 1,2 dan 3 diberi 20g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 2,52 g/KgBB, 30g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 3,78 g/KgBB, 40g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 5,04 g/KgBB, kelompok 3 diberi Na CMC 2 ml. Dan kelompok 5 diberi suspensi glibenklamid 0,09 mg/KgBB. Pengecekan kadar gula darah menggunkan alat glukometer. Analisis data dilakukan dengan One Way ANNOVA. Hasil infusa dosis 1, infusa dosis 2, dan infusa dosis 3 memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang signifikan dilihat dengan nilai SPSS < 0,05 kesimpulan dari penelitian ini bahwa kelompok 2 dengan infusa dosis 30g memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang paling efektif dengan nilai penurunan dari 249 mg/dl ke 139 mg/dl.

Downloads

Published

2023-07-21